bangku-bangku kusam
sisa asap sigaret
pembersih peron yang renta
lalu lalang orang
pertanyaan yang perih
kecewa yang berkarat
sakit pecah di dada
sia-sia yang meronta
ah, dimana kamu?
kangen tertawa
sebuah kota yang jauh
rindu main hujan
wajahmu memudar
hanya ingatan kabut
kamu benar tentang ingin
maaf telah menyakitimu
siapa aku ?
just nothingness
hey, ini hidup
sebuah diam menohok
waktu yang pudar
jejak yang tak jelas
lelah berjalan
ingin tidur dalam dunia cahaya
besok?
sebuah hari lain
terima kasih untuk hari kemarin
ps: selalu rindu lelaki yang selalu
menjemput di stasiun itu...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment